“Koprol” Produk Asli Indonesia

Jejaring sosial buatan Indonesia dibeli Yahoo Internasional.
 
Siapa bilang Indonesia tak hebat dalam dunia teknologi informasi yang mengundang perhatian dunia internasional? Tidak hanya tim asal Amerika Jack Dorsey yang dapat mendirikan jejaring sosial mikroblog Twitter, Indonesia juga memiliki anak bangsa yang dapat menciptakan jejaring sosial mikroblog yang diberi nama Koprol. Hasilnya? Jejaring sosial asli buatan Indonesia ini dibeli oleh perusahaan portal web Yahoo Internasional.
 
Berangkat dari fenomena masyarakat kota Jakarta yang memiliki mobilitas tinggi dan aktif dalam berbagai situs jejaring sosial sistem komentar seperti Twitter atau Plurk menggerakan PT SkyEight Indonesia mengembangkan sejenis mikroblog. Mikroblog secara singkat adalah bentuk blog sederhana yang memungkinkan bagi pengguna internet yang sedang bepergian untuk tetap dapat menuliskan teks pembaharuan singkat yang biasanya kurang dari 200 karakter dan mempublikasikannya.    
 
Mikroblog yang berawal dari web 2.0 biasa ini akhirnya diluncurkan pada Februari 2009 dengan nama ”Koprol”. Menurut Satya Witoelar, salah seorang penggagasnya, nama Koprol berarti menggelinding. “Itu sih kita cari-cari saja nama yang lucu, artinya orang gelinding. Lalu anak-anak ngartiin koprol pindah dari satu tempat ke tempat lain,” kata Satya yang ditemui di kantor PT SkyEight Indonesia yang terletak di Jalan Radio I, Jakarta. Sesuai namanya, Koprol memang dirancang buat orang-orang yang mobile.
 
Hebatnya jejaring sosial asli buatan anak bangsa ini menarik perhatian sebuah perusahaan portal web internasional Yahoo! Inc. Dimulai dari acara Yahoo Open Hack Day 2009, kerja sama Yahoo dengan Koprol sudah mulai terbentuk. Saat itu Koprol menjadi salah satu mitra lokal Yahoo yang menggunakan beberapa teknologi API Yahoo seperti misalnya: Yahoo Fire Eagle, Yahoo Login, dan Yahoo Contacts. Akhirnya pada 25 Mei 2010, Perusahaan yang digagas oleh David Filo dan Jerry Yang ini mengumumkan telah mengakuisisi Koprol dengan nilai yang tidak disebutkan jumlahnya. Akuisis ini juga dapat menguatkan posisi Yahoo dalam meraup pasar yang lebih luas lagi di Asia Pasifik maupun internasional.
 
 Koprol yang semula merupakan proyek iseng PT SkyEight Indonesia tersebut, menurut Satya, melambangkan dinamika masyarakat kota Jakarta yang mobilitasnya tinggi, sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. “Jaman sekarang, kita ingin setiap berpindah tempat ada yang menemani, nah dengan Koprol itulah,” ujarnya. Mirip dengan jejaring sosial lain, dengan layanan Koprol, pengguna dapat berbincang dengan pengguna lainnya melalui ponsel. Uniknya, Koprol mengidentifikasi orang-orang berdasarkan lokasi orang-orang tersebut berada.
 
 “Misalnya kita search daerah Palmerah, nanti muncul nih siapa-siapa saja orang yang lagi di Palmerah, mereka ngomong apa,” kata Satya. Dengan begitu, lanjut Satya, pengguna dapat berbincang dengan orang yang belum dikenal sama sekali. “Kalau situs yang lain kan sama yang berteman, atau yang follow, kalau kita nggak,” ujarnya. “Asiknya bisa ngobrol sesuai konteks lokasi kita dengan, Siapapun yang bersedia,” tambah Satya.
 
 Target utama layanan Koprol menurut Satya adalah pengguna berbagai jenis ponsel, bukan hanya pengguna smartphone. Koprol juga dinilai Satya dan Yahoo sebagai layanan jejaring sosial yang cocok untuk kondisi masyarakat Indonesia.
 
 Ke depannya, Satya mengatakan bahwa Koprol akan terus memperbaiki layanan hingga menjadi besar di Indonesia. “Memperkuat, dan menambah SDM yang orang Indonesia,” katanya. Satya juga berpesan agar penggiat-penggiat software di Indonesia terus menghasilkan karya yang unik. “Jangan ragu kalau harus ada keputusan besar, soalnya kita masih muda banget industrinya di Indonesia,” tegasnya. Saat ini pengguna Koprol mencapai 75 ribu orang. Sekumpulan pengguna bahkan membentuk komunitas Koprol daerah masing-masing. Komunitas Koprol tersebut, menurut Satya sering berkunjung ke kantor SkyEight.