Karena PSSI Memelintir Statuta FIFA

Jakarta: Ratusan polisi berjaga-jaga di kantor PSSI di komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (22/2). Penjagaan diperketat menyusul rencana ratusan suporter Persibo Bojonegoro atau Boromania menggelar unjuk rasa hari ini. Seperti diketahui, Sabtu pekan lalu, tim verifikasi PSSI memutuskan hanya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie yang lolos sebagai bakal calon Ketua Umum (ketum) PSSI. Bakal calon (balon) lainnya Jenderal TNI George Toisutta dan Arifin Panigoro gagal melaju. Hal ini memunculkan anggapan Nurdin sengaja menjegal George dan Arifin demi melanggengkan kekuasaan.
Meski menjadi anggota FIFA, namun kriteria calon ketum ternyata tidak sama dengan aturan induk organisasi sepakbola dunia tersebut. Pada aturan FIFA disebutkan calon ketum tidak boleh melebihi usia maksimal yang telah ditentukan. Dan PSSI dalam hal ini menghapusnya.
FIFA juga mensyaratkan calon ketum adalah orang yangs selama ini aktif di sepakbola. Oleh PSSI aturan ini ditambah dengan kalimat sekurang-kurangnya aktif selama lima tahun.
Selain itu, menurut aturan FIFA, calon ketum tidak pernah divonis bersalah dalam kasus hukum. Tapi oleh PSSI aturan ini diubah menjadi kandidat yang dicalonkan tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal ketika kongres digelar.(DIM)