Makan Keju Sebelum Tidur Bisa Mimpi Aneh-aneh


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Keju mengandung zat yang bisa mengurangi stres dan membantu tidur. Karena itu keju sering dimakan sebelum tidur. Tapi ternyata makan keju sebelum tidur bisa membuat orang mimpi yang aneh-aneh.

Studi yang dilakukan British Cheese Board melaporkan orang yang makan keju sebelum tidur kebanyakan bisa mengingat mimpi yang dialaminya.

"Hal ini karena di dalam keju terdapat salah satu jenis asam amino yaitu triptofan yang telah terbukti dapat mengurangi stres dan menbantu seseorang tidur lebih nyenyak," ujar Dr Judith Bryans, seorang ahli nutrisi dari The Dairy Council, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (27/10/2010).

Hal mengejutkan lain yang dilaporkan adalah jenis keju yang dikonsumsi sebelum tidur akan mempengaruhi mimmpi yang alaminya, yaitu:

  1. Makan keju stilton akan mengalami mimpi yang aneh, gila atau tentang kehidupan, hal ini terjadi pada 75 persen laki-laki dan 85 persen perempuan.
  2. Makan keju cheddar akan membuat seseorang bermimpi tentang selebritis, hal ini terjadi pada dua per tiga dari partisipan.
  3. Makan keju red leicester akan membuat seseorang mimpi tentang masa lalu dan nostalgia dengan teman lama, hal ini terjadi pada 6 dari 10 orang partisipan.
  4. Makan keju cheshire bisa membuat seseorang tidur dengan pulas tanpa mimpi, kondisi ini terjadi pada lebih dari setengah partisipan.

"Studi mengenai mimpi dan jenis keju yang dikonsumsi ini merupakan yang pertama kali. Hal ini semakin menunjukan bahwa konsumsi keju sebelum tidur tidak menyebabkan mimpi buruk," ujar Neil Stanley, PhD, direktur sleep research dari University of Surrey.

Karena itu jika seseorang ingin mendapatkan tidur yang nyenyak dan pulas di malam hari, tak ada salahnya untuk mengonsumsi beberapa potong keju setidaknya 30 menit sebelum tidur.

Penelitian ini melibatkan 200 partisipan yang dilakukan selama seminggu. Partisipan makan 20 gram keju selama 30 menit sebelum tidur.

Hasilnya, 72 persen partisipan dapat tidur dengan baik setiap malamnya. Dari jumlah itu lebih dari dua per tiga partisipan masih ingat mengenai mimpi yang dialaminya dan tidak melaporkan adanya mimpi buruk.