VIVAnews - Dua ekor ikan mas koki berhasil bertahan hidup di dalam akuarium setelah 134 hari tidak ada yang memberi makan atau membersihkan air akuarium tersebut. Mereka ditemukan oleh Vicky Thornley, pemilik ikan mas koki yang untuk pertamakalinya diperbolehkan kembali ke kantornya yang hancur berantakan di pusat kota Christchurch, Selandia Baru.
Shaggy dan Daphne, nama kedua ikan mas koki itu, kemungkinan bisa bertahan karena memakan lumut atau ganggang. Mereka kemungkinan juga mendapatkan sumber nutrisi lain, karena tiga rekan mereka yang lain tidak ditemukan di akuarium tersebut.
“Ketika gempa terjadi, saya mengenggam akuarium penyimpanan ikan itu, baik untuk mencegahnya jatuh pecah dan agar saya tetap bisa berdiri,” kata Thornley seperti dikutip dari Independent, 1 Agustus 2011. “Namun setelah itu, pikiran saya langsung tertuju ke anak saya yang ternyata tidak mengalami luka-luka,” ucapnya.
Berhubung sebagian besar kota itu hancur, baru beberapa waktu lalu ia diperkenankan kembali mendatangi kantornya. “Itupun hanya boleh satu jam dan di bawah pengawasan,” ucap Thornley.
Thornley menyebutkan, ketika itu ia tidak melihat akuarium ikan mas koki itu karena berasumsi bahwa hewan peliharannya itu telah tewas. Namun ia baru menyadari ketika seorang petugas menyerukan: “Hei, ada ikan di sini dan masih hidup.”
“Seketika itu saya langsung terkejut,” kata Thornley. “Ikan mas itu tampak pucat, tetapi dalam kondisi sehat.
Menurut Paul Clarkson, kurator dari Monterey Bay Aquarium di California, Amerika Serikat, ikan mas itu beruntung karena tinggal di akuarium yang besar yang memiliki banyak lumut dan ganggang yang tumbuh di bebatuan dan dinding aquarium. “Berhubung tidak ada listrik untuk mengaktifkan penyaring air, bakteri yang tumbuh secara alami telah membantu ikan mas itu tetap hidup dengan menjaga kondisi air,” ucapnya.
Shaggy dan Daphne, nama kedua ikan mas koki itu, kemungkinan bisa bertahan karena memakan lumut atau ganggang. Mereka kemungkinan juga mendapatkan sumber nutrisi lain, karena tiga rekan mereka yang lain tidak ditemukan di akuarium tersebut.
“Ketika gempa terjadi, saya mengenggam akuarium penyimpanan ikan itu, baik untuk mencegahnya jatuh pecah dan agar saya tetap bisa berdiri,” kata Thornley seperti dikutip dari Independent, 1 Agustus 2011. “Namun setelah itu, pikiran saya langsung tertuju ke anak saya yang ternyata tidak mengalami luka-luka,” ucapnya.
Berhubung sebagian besar kota itu hancur, baru beberapa waktu lalu ia diperkenankan kembali mendatangi kantornya. “Itupun hanya boleh satu jam dan di bawah pengawasan,” ucap Thornley.
Thornley menyebutkan, ketika itu ia tidak melihat akuarium ikan mas koki itu karena berasumsi bahwa hewan peliharannya itu telah tewas. Namun ia baru menyadari ketika seorang petugas menyerukan: “Hei, ada ikan di sini dan masih hidup.”
“Seketika itu saya langsung terkejut,” kata Thornley. “Ikan mas itu tampak pucat, tetapi dalam kondisi sehat.
Menurut Paul Clarkson, kurator dari Monterey Bay Aquarium di California, Amerika Serikat, ikan mas itu beruntung karena tinggal di akuarium yang besar yang memiliki banyak lumut dan ganggang yang tumbuh di bebatuan dan dinding aquarium. “Berhubung tidak ada listrik untuk mengaktifkan penyaring air, bakteri yang tumbuh secara alami telah membantu ikan mas itu tetap hidup dengan menjaga kondisi air,” ucapnya.