Planet Gliese 581g, merupakan sebuah planet yang terletak di konstelasi Libra, dalam sistem tata surya bintang kerdil merah (Red Dwarf). Bintang kerdil merah yang diputari oleh planet itu sendiri ditemukan oleh Wilhem Gliese, astronom Jerman di tahun 1957 dan diberi nama Gliese 581.
Menurut Steven Vogt, penemu Gliese 581g, planet itu terlalu cantik untuk diberi nama demikian. Untuk itu, Vogt kemudian menamai Gliese 581 sebagai Zarmina, seperti nama istrinya yang tinggal di California.
Yang menarik, Gliese 581g, yang ditemukan pada September lalu itu sangat mirip dengan kondisi bumi, namun dengan ukuran yang lebih besar. Planet berjarak 20 tahun cahaya dari planet kita dan kemungkinan bisa dihuni manusia ini mencapai sekitar 20 sampai 50 persen lebih besar dari Bumi.
Saking menariknya, seperti dikutip dari Nationalgeographic, 4 Januari 2011, dua orang warga negara Amerika Serikat, Jason Connell dan Alison Tippins buru-buru mengklaim kepemilikan planet itu dan bahkan mulai menjual sejumlah kawasan tanah di sana lewat situs jualan online, eBay.
“Ada celah di Perjanjian Ruang Angkasa PBB di tahun 1967 yang melarang negara-negara mengklaim properti di luar angkasa,” sebut keduanya. “Namun demikian, perjanjian itu tidak menyebutkan apapun seputar kepemilikan warga negara secara individual,” ucapnya.
Kedua ‘wirausahawan’ ini kemudian mendeklarasikan kepemilikan atas tanah di planet itu ke PBB. Mereka kemudian membuat halaman iklan di eBay dan menjual sertifikat tanah seluas 10 acre (4 hektar) di planet itu. Harganya? cuma US$20 atau Rp180 ribu saja.
“Kami mengklaim kepemilikan Zarmina karena kami ingin meninggalkan Bumi selama-lamanya. Sayangnya, belum ada planet yang jadi tujuan kami,” sebut keduanya. “Namun, setelah penemuan planet itu, kami menyadari pasti banyak orang yang berpikiran sama dengan kami,” ucapnya.
Belum ada informasi apakah Connell dan Tippins telah mengajukan hak kepemilikan tanah mereka di planet itu ke badan dunia PBB.• VIVAnews